Maaf, kalau judulnya membuat penasaran. Lebih tepatnya, yang aneh itu bukan singkongnya, tapi saya menanamnya aneh.
Apa yang aneh?
Sebentar, izinkan saya tertawa terlebih dahulu. Ha..Ha..Ha..
Saya terbalik menancapkan stek singkong ke tanah. Padahal saat nanam sudah saya periksa berkali-kali agar tidak terbalik.
Eh tahu-tahu saat ini singkong sudah bertunas. Tapi tunas tumbuh di bawah buku singkong.
Untung saja tumbuhan itu biasa tumbuh tinggi mengarah ke sinar matahari. Akhirnya, setelah tunas tumbuh ke bawah, sekarang sudah mulai ke atas.
Sialnya, stek terbalik itu bukan hanya satu, tapi dua-duanya terbalik. He..He..
Saya biarkan saja tetap terbalik untuk mengetahui apakah akan tetap tumbuh normal hingga daun dan ubinya dipanen?
Sebagai info, stek singkong ditanam dalam tanah tanggal 15 Juli 2016. Sekarang tanggal 31 Juli 2016 tunasnya sudah lebih tinggi lagi walaupun belum lebih tinggi dari jari.
Apa yang aneh?
Sebentar, izinkan saya tertawa terlebih dahulu. Ha..Ha..Ha..
Saya terbalik menancapkan stek singkong ke tanah. Padahal saat nanam sudah saya periksa berkali-kali agar tidak terbalik.
Eh tahu-tahu saat ini singkong sudah bertunas. Tapi tunas tumbuh di bawah buku singkong.
Untung saja tumbuhan itu biasa tumbuh tinggi mengarah ke sinar matahari. Akhirnya, setelah tunas tumbuh ke bawah, sekarang sudah mulai ke atas.
Sialnya, stek terbalik itu bukan hanya satu, tapi dua-duanya terbalik. He..He..
Saya biarkan saja tetap terbalik untuk mengetahui apakah akan tetap tumbuh normal hingga daun dan ubinya dipanen?
Sebagai info, stek singkong ditanam dalam tanah tanggal 15 Juli 2016. Sekarang tanggal 31 Juli 2016 tunasnya sudah lebih tinggi lagi walaupun belum lebih tinggi dari jari.
Comments
Post a Comment